Senin, 10 November 2014

Jaringan Dasar pada Hewan



JARINGAN DASAR PADA HEWAN

1Jaringan Epitel
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang tersusun dalam lembaran- lembaran. Masing-masing lembaran terdiri dari satu lapisan atau lebih. Lembaran ini melapisi atau menutupi permukaan luar tubuh (membentuk kulit) atau melapisi permukaan rongga dalam tubuh.
Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi ultraviolet maupun serangan bakteri. Fungsi lain dari epitel adalah sebagai penyerap/ absorbsi pada lapisan dinding usus halus dan pengeluaran/ekskresi pada kelenjar kulit. Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibedakan menjadi 3 macam, yaitu epitel pipih, epitel batang (silinder), dan epitel kubus. Kita bisa membedakan ketiga jaringan epitel tersebut berdasarkan ciri-cirinya. Epitel pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk pipih dengan nukleus bulat di tengah. Epitel batang (silinder)tersusun oleh sel berbentuk seperti batang dengan nukleus bulat di dasar sel. Sedangkan epitel kubus memiliki sel berbentuk kubus dengan nukleus bulat besar di tengah. Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi atas  beberapa jaringan, yakni epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel silindris berlapis banyak, epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis banyak, dan epitel transisi.
a. Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses filtrasi, sekresi, dan difusi osmosis.
b. Epitel Pipih Berlapis
Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung banyak tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Epitel
pipih berlapis .
c. Epitel Batang Selapis
Sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel bulat berada di dekat dasar merupakan ciri jaringan ini. Epitel batang selapis banyak ditemukan pada usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan bagian atas. Jaringan ini berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin/pelumas permukaan saluran.
d. Epitel Batang Berlapis Banyak
Seperti namanya, jaringan ini tersusun banyak lapisan sel yang berbentuk batang. Jaringan epitel batang berlapis banyak terdapat pada beberapa organ tubuh seperti bagian mata yang berwarna putih, faring, laring, dan uretra. Fungsinya yaitu sebagai tempat sekresi yakni penghasil mukus, dan ekskresi, misalnya kelenjar ludah dan kelenjar susu.
e. Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada beberapa bagian, meliputi permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata. Agar mengetahui bentuk epitel kubus selapis dengan tepat. Fungsinya adalah tempat sekresi.
f. Epitel Kubus Berlapis Banyak
Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah. Fungsi jaringan ini adalah sebagai ,pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan. Epitel pipih selapis pada pembuluh darah Epitel batang selapis pada usus Epitel batang berlapis banyak.Epitel kubus selapis pada ginjal.Epitel kubus ber lapis banyak pada    faring.Epitel pipih berlapis pada rongga mulut.Epitel pipih selapis ada pembuluh darah
g. Epitel Transisi
Sel penyusun epitel transisi bentuknya dapat berubah dan berlapis-lapis. Epitel ini dapat ditemukan pada organ saluran pernafasan, ureter, dan kandung kemih. Saat kandung kemih berisi urine, sel epitel akan berbentuk kuboid seperti dadu atau silindris. Epitel transisi pada kandung kemih dapat kalian cermati pada Gambar 3.7.Sementara berdasarkan fungsinya, jaringan hewan memiliki salah satu jenis jaringan yang disebut jaringan epitel kelenjar. Epitel kelenjar banyak terdapat pada kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, sehingga hasilnya langsung masuk ke dalam peredaran darah. Contoh: kelenjar adrenal, timus, dan tiroid. Bentuk epitel kelenjar endokrin terdapat pada Gambar 3.8.Sedangkan kelenjar eksokrin terdapat pada saluran keluar tubuh.Misalnya, kelenjar keringat dan kelenjar ludah. Fungsinya adalah sebagai tempat sekresi zat dalam metabolisme. Supaya kalian mengetahui bentuk epitel
2.      Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun oleh sel-sel otot. Setiap sel otot tersusun  oleh serabut halus yang disebut miofibril. Fungsi jaringan otot adalah sebagai penggerak tubuh. Jaringan otot dibedakan menjadi  tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
  • Otot lurik (otot rangka), otot ini terdapat dan melekat pada rangka. Otot ini menggerakkan tulang-tulang anggota tubuh dengan kontraksi yang kuat dan cepat. Dalam satu serabut otot lurik terdapat banyak inti yang terletak di bagian pinggir. Miofibril  otot  ini  memiliki garis-garis gelap dan garis-garis terang. Sifat gerakan otot lurik menurut kehendak kita atau perintah otak dan tidak tahan kelelahan.
  • Otot polos (otot halus), otot ini terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh, seperti saluran pencernaan, kandung kemih, pembuluh nadi, dan pembuluh balik.  Otot polos tersusun dari sel-sel tipis memanjang (tidak bergaris lintang/polos), masing-masing dengan sebuah inti sel yang terletak di tengah. Sifat gerakan otot polos tidak menurut kehendak kita dan tahan kelelahan.
  • Otot jantung, otot ini mempunyai karakter yang merupakan perpaduan antara otot rangka dan otot halus. Kekhasan otot jantung yaitu selnya bercabang-cabang dan saling berhubungan melalui ujung-ujungnya. Otot jantung menghasilkan denyut jantung. Sifat gerakan otot jantung tidak menurut kehendak kita dan tahan terhadap kelelahan.

3      Jaringan Saraf
Jaringan ini tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron.  Jaringan saraf berfungsi menerima dan menghantarkan rangsangan. Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Sel saraf berperan dalam menerima dan meneruskan rangsangan dari bagian satu tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sel saraf ini berbentuk unik, dengan sitoplasma yang menjulur dan memanjang. Sel saraf memiliki bagian utama yaitu badan sel(perikarion) dan penjuluran sitoplasma (prosesus) yang meliputi dendritdan neurit(akson). Dendritmerupakan serabut pendek yang berperan dalam me-nerima dan memasukkan rangsangan ke badan sel. Adapun neurit(akson) adalah serabut panjang, yang berfungsi menghantarkan impuls/rangsangan dari badan sel ke neuron lain. Akson ini biasanya dibungkus oleh sel Schwann. Antara akson suatu neuron dengan dendrit neuron lainnya ditautkan oleh suatu bagian yang disebut sinapsis. Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi. Neuron sensorik berfungsi menerima dan meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat. Kemudian, neuron motorik berfungsi membawa atau menyampaikan impuls dari saraf pusat ke efektor. Sementara, neuron asosiasi menyam paikan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
4.      Jaringan ikat
Jaringan ikat berfungsi melekatkan konstruksi antar jaringan, membungkus organ, menghasilkan energi, menghasilkan sistem imun, dan mengisi rongga-rongga di antara organ.Berbeda dengan jaringan epitel yang sel-selnya tersusun rapat, kumpulan sel jaringan ikat amat jarang dan tersebar dalam matriks ekstraseluler. Selain itu, sel-sel jaringan ikat memiliki bentuk yang tidak teratur. Sebagian besar matriksnya terdapat serat-serat dan bahan dasar yang berupa cairan. Jaringan ikat memiliki bahan dasar yang tidak berwarna, tidak berbentuk (amorf), dan homogen. Bahan dasar ini berasal dari asam mukopolisakarida yaitu
asam hialuronat. Akibatnya, matriks menjadi lentur dan semakin banyak air. Di dalamnya terdapat pula asam mukopolisakarida sulfan yang menjadikan struktur jaringan ikat bersifat kaku. Serat jaringan ikat yang terbuat dari protein dan sebagai penyusun matriks memiliki berbagai jenis serat, meliputi serat kolagen, serat elastis, dan serat retikuler.Serat kolagenberwarna putih atau disebut serat putih. Seratnya tersusun atas protein kolagen, sehingga memiliki sifat kuat, daya regang tinggi, dan elastisitas yang rendah. Serat ini banyak terdapat pada kulit, tulang, dan tendon. Perhatikan Gambar 3.10.Sementara itu, serat elastis berwarna kuning atau disebut serabut kuning. Serat elastis terbuat dari protein elastin dan mukopolisakarida, sehingga memiliki elastisitas tinggi. Serat ini banyak terdapat pada bantalan lemak, ligamen, dan pembuluh darah. Serat retikuler sangat tipis dan bercabang, tersusun atas kolagen dan terhubung pula dengan serat kolagen. Karena itu, serat retikuler mempunyai sifat yang sama dengan serat kolagen. Bahan dasarnya mengandung glikoprotein. Serat ini berfungsi sebagai penghubung jaringan pengikat dengan jaringan sebelahnya. Serat retikuler dapat ditemukan pada hati, limpa, dan kelenjar-kelenjar limfa. Selain ciri-ciri tersebut, jaringan ikat memiliki berbagai jenis sel meliputi, sel fibroblas, sel makrofaga, sel tiang, sel lemak, berbagai jenis jaringan sel darah putih, dan sel plasma.Fibroblasmerupakan sel jaringan ikat berbentuk serat dengan fungsi mensekresikan protein. Makrofagamerupakan sel jaringan ikat yang bentuknya tidak tetap, memiliki fungsi fagositosis (memakan zat buangan, sel-sel mati, dan bakteri) dan letaknya dekat pembuluh darah. Sel tiang(mast cell)berperan menghasilkan hormon heparin dan histamin. Heparinberfungsi dalam pembekuan darah, sedangkan histamin berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.Sel jaringan ikat juga tersusun dari sel lemak (sel adiposa) dan berfungsi menyimpan lemak. Untuk melawan patogen (bakteri, virus, dan protozoa), sel jaringan ikat mengandung sel darah putih(leukosit). Leukosit terbagi atas dua jenis sel, yaitu sel bergranula (granulosit), misalnya eosinofil, basofil, dan netrofil dan sel tak bergranula (agranulosit), contohnya monosit dan limfosit.Jaringan ikat tersusun pula dari sel plasma. Sel ini kerapkali ditemukan di bawah membran epitel, misalnya pada saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Sel plasma berfungsi mem produksi antibodi untuk melawan antigen (protein asing). Berdasarkan jenisnya, jaringan ikat dikelompokan dalam tiga tipe, yakni jaringan ikat sebenarnya, jaringan tulang rangka, ja ringan darah dan jaringan limfa. Nah, ulasan berikut akan menambah pengetahuan kalian.Serat kolagen dan serat elastis Serat retikuler.
            a. Jaringan Pengikat Sebenarnya
Jaringan ikat sebenarnya dibedakan menjadi jaringan peng ikat berserat (fibrosa),jaringan ikat elastis, jaringan ikat lemak dan jaringan ikat longgar.
1) Jaringan IkatBerserat Matriks jaringan ikat berserat mengandung serat putih ber-kolagen, namun kolagennya tidak elastis. Kita dapat temui jenis jaringan ini pada tendonyang melekatkan otot ke tulang dan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lain pada persendian.Jaringan ini berfungsi menghubungkan tulang dengan tulang dan otot dengan tulang.
2) Jaringan Ikat Elastis
Matriks jaringan ikat elastis mengandung serabut elastis kuning. Bisa kita temukan pada ligamen dan dinding arteri. Jaringan pengikat ini berfungsi sebagai pelindung elastisitas jaringan.
3) Jaringan Ikat lemak
Jaringan ikat lemak disebut pula jaringan adiposa. Di dalamnya banyak tersimpan sel lemak berbentuk bulat. Jaringan adiposa berfungsi melapisi dan menginsulasi tubuh, kemudian juga menyimpan molekul bahan bakar. Letaknya berada pada epidermis kulit, sumsum tulang, sekitar sendi dan ginjal. Selain itu, jaringan ini berfungsi sebagai penyimpan lemak, dan berperan sebagai bantalan.
4) Jaringan pengikat longgar
Diberi nama jaringan ikat longgar karena seratnya amat longgar. Jenis seratnya berkolagen, elastis, dan juga berserat retikuler. Letaknya berada pada bagian bawah kulit, di dekat pembuluh darah dan saraf, dan sekitar organ. Jaringan ini berperan dalam mengikat jaringan epitel dan jaringan di bawahnya. Selain itu, jaringan ikat longgar berfungsi menjaga organ tetap berada di tempatnya.
b. Jaringan Tulang/Rangka
Jaringan tulang rangka meliputi jaringan tulang rawan dan tulang sejati. Matriks jaringannya tersusun atas kondrin jernih seperti kanji, yang terbuat dari fosfat dan mukopolisakarida. Kondrin dihasilkan oleh sel-sel kondroblast yang terdapat pada laluna. Sel tulang rawan ini dinamakan kondrosit dengan fungsi mensintesis matriks. Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa yang dinamakan perikondrium. Berikut penjelasannya satu persatu.
1) Jaringan Tulang Rawan
Jaringan tulang rawan disebut pula kartilagoyang terbagi menjadi 3 jenis, yakni kartilago hialin, kartilago elastis, dan kartilago fibroblas. Tulang rawan hialin memiliki berwarna putih kebiruan dan transparan. Di dalam matriksnya terdapat serat elastis.Jaringan ini banyak ditemukan dalam tubuh. Ketika masih embrio, tulang ini berfungsi sebagai rangka sementara.Sementara pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada persendian, ujung tulang rusuk, dan saluran pernafasan.Di dalam tulang rawan elastis terdapat serat elastis berwarna kuning. Selain itu, di dalamnya juga terdapat perikondrium. Serat elastis ini berfungsi memberi kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan. Tulang rawan ini terdapat pada embrio, laring, telinga luar, dan epiglotis.Pada tulang rawan fibroblas terdapat matriks yang tersusun atas kolagen dengan warna gelap dan keruh. Secara struktural, jaringan ini merupakan jaringan tulang rawan yang terkuat. Biasanya terdapat pada hubungan antar
tulang belakang dan tendon. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penyokong jaringan.
2) Jaringan Tulang Sejati
Jaringan tulang sejati disebut pula dengan jaringan tulang dewasa. Jaringan tulang sejati tersusun atas sel-sel tulang yang dinamakan osteosit. Osteosit di bentuk oleh osteoblas. Osteoblas Jaringan tulang rawan elastis rawan fibroblas Jaringan tulang rawan hialin berasal dari fibroblas. Oleh karena itu, osteoblas berperan penting dalam proses pembentukan tulang. Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamela. Lamela yang mengelilingi kapiler disebut saluran Havers. Di dalam saluran Havers ditemukan kapiler, vena, dan arteri. Di antara lamela terdapat ruang tempat osteosit yang disebut lakuna. Sementara, antar saluran Havers dihubungkan oleh sebuah saluran yang dinamakan saluran Volkman. Osteosit yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh kapiler kanalikuli. Saat mengalami kematian, osteosit ini akan diserap oleh suatu bagian yang disebut osteoklas.Agar kalian paham mengenai jaringan tulang sejati. Tulang mengandung senyawa kalsium klorida (CaCl2), kal-sium fosfat (Ca2PO4), magnesium klorida (MgCl2), dan barium sulfat (BaSO4). Bagi tubuh, tulang ini berfungsi sebagai penyokong, tempat melekatnya otot, dan pelindung organ yang lunak.Tulang sejati berbeda dengan tulang rawan, sebab tulang sejati mengalami mineralisasi yaitu proses perubahan penyusunan materi organik menjadi materi anorganik. Mineral yang dominan pada tulang ini adalah kalsium dan fosfat.Di dalam tubuh, tulang sejati dikelompokkan menjadi tulang  kompak dan tulang spongiosa. Tulang kompak mempunyaiciri tidak berongga, sedangkan tulang spongiosa (spons) memiliki struktur yang berongga.
c. Jaringan darah dan limfa
Saat bagian tubuh kita ada yang tergores dengan benda yang tajam atau keras, boleh jadi darah akan keluar dari bagian tubuh tersebut. Darah yang keluar itu disebut sebagaijaringan darah. Disebut demikian, karena darah termasuk pula jaringan ikat. Penge lompokkan ini didasarkan pada fakta bahwa sel darah dan sel jaring an pengikat berasal dari sel yang sama. Darah tersusun dari matriks yang berupa cairan yang disebut plasma
dan bagian padat yang disebut sel-sel darah. Plasma darah tersusun atas air, garam-garam,dan berbagai jenis protein terlarut. Sementara itu, sel-sel darah meliputi sel darah merah(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah merah vertebrata mengandung pigmen merah yang disebut hemoglobin. Adapun sel darah putih tidak memiliki hemoglobin dan memiliki jenis yakni limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil, dan
basofil. Sedangkan, keping darah merupakan fragmen sel yang berada dalam sumsum tulang.
Jaringan darah ini memiliki berbagai fungsi. Sel darah merah ber-peran membawa oksigen yang dialirkan ke seluruh bagian tubuh, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan tubuh untuk melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya, dan keping darah bermanfaat saat
penggumpalan darah. Selain jaringan darah, terdapat pula jaringan limfa atau getah bening.
Getah bening terdiri atas sel-sel dan serat retikuler. Sel-selnya berupa limfosit dan granulosit seperti neutrofil, eosinofil, dan basofil. Supaya kalian mengetahui bentuk sel-sel darah putih dan limfosit, Cairan getah bening ini beredar melewati pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh balik. Fungsi getah bening adalah mengangkut cairan jaringan, lemak, protein, dan zat-zat dari jaringan ke sistem peredaran. Getah bening ini banyak terdapat pada timus, tonsil, dan kelenjar limfa.